Mencermati Arti Mukjizat Al-Quran dari Segi Bahasa

Gambar
Diri kita terdiri dari dua hal yaitu jasad dan ruh. Jasad harus diberi gizi yang cukup untuk tumbuh kuat dan gizinya berbentuk materi seperti makanan dan minuman. Begitu juga dengan ruh yang membutuhkan asupan gizi, namun gizinya bukan berbentuk materi melainkan maknawi yaitu hidayah. Sebagaimana Allah memudahkan kita untuk mendapatkan asupan gizi materi bagi jasad kita, Allah juga telah memudahkan kita untuk mendapatkan hidayah itu sebagai asupan gizi maknawi bagi ruh kita, dengan cara diutusnya para rasul untuk menuntun manusia kepada jalan yang benar dan juga diberikan pula pada manusia akal sehat agar mudah untuk meyakini apa yang dibawakan oleh para rasul. Para rasul diutus kepada kaum yang sudah mulai melenceng dari jalan yang benar, seperti kaum Nabi Nuh yang sejak 10 abad menyembah Allah lalu kemudian mereka berpaling menuju penyembahan patung akibat perilaku mereka yang berlebihan terhadap orang saleh, maka Allah pun mengutus Nabi Nuh untuk mengembalikan mereka menuju penyem

Mengoreksi Tuhan

Tuhan menganugerahkan akal pada manusia supaya berpikir dan lebih spesial dibandingkan hewan. Namun apalah daya manusia suka melewati batas, melihat larangan sebagai pembolehan. Semakin menggunakan akal, semakin mencari alasan untuk merasa dirinya paling berhak berpikir dan dunia harus mengikuti pemikirannya. Akal yang difungsikan untuk waras malahan memabukkan bagi yang overdosis. Bermunculan pemikir-pemikir yang mendorong manusia mengikuti buah pikir yang berusaha mengoreksi Tuhan seakan Tuhan tak sempurna mencipta.

Veganisme berkata bahwa manusia sepantasnya tidak memakan daging karena itu melanggar hak asasi hewan. Hewan sepantasnya disayangi, dihormati, dibiarkan hidup.

Sekilas ada benarnya kata-kata itu, ditambah bila kita melirik bagaimana hewan domestik diberlakukan bagai bukan makhluk hidup. Awal yang baik, tapi berujung pada menyudutkan nilai agama. Islam mengajarkan kita untuk menyembelih dengan cara terbaik agar tak menyakiti hewan, baik secara batin ataupun fisik, karena Allah mengetahui cara terbaik untuk menyembelih ciptaan-Nya dan bahwa Allah menciptakan hewan untuk dikonsumsi manusia. Hewan sembelihan disayangi justru dengan disembelih atas nama Allah. Tapi vegan malah menganggap bahwa umat Islam tidak berkasih sayang dengan hewan di waktu id. Seakan mereka mengoreksi Tuhan bahwa aturannya itu salah dan mereka lebih tahu soal berkasih sayang pada hewan.

Akal mereka digunakan untuk mengoreksi Tuhan?

Apakah Tuhan salah menghalalkan daging hewan bagi manusia?

Tubuhmu butuh asupan seimbang, tapi kau tertipu oleh embel-embel kesehatan. Vegan adalah kelompok yang ditunggangi kepentingan: kapitalisme (hasilkan banyak uang dengan  modal yang sedikit). Overpopulasi adalah “sebab” industri pangan harus menciptakan makanan instan yang murah. Daging buatan adalah langkah baru untuk para veganis yang terbuat dari nabati yang bila kau pikir tak mungkin tumbuhan bisa menjadi seperti daging sungguhan kecuali dengan bahan kimia, itu merusak kesehatanmu. Pikirlah ulang bahwa setiap makanan berlabel sehat di supermarket adalah bukan 100% alami, tapi berekstrak kimia, maka bila kau ingin hidup sehat buatlah makananmu sendiri, dan bila kau tak suka daging tak perlu kau melarang orang memakan daging dengan opinimu yang mengoreksi Tuhan itu.

Ingatlah bahwa Tuhan lebih tahu tentang ciptaan-Nya, bahkan tentangmu daripada dirimu.

Feminisme berkata bahwa wanita harus mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki, wanita harus punya martabat dan kebebasan, wanita harus dihargai. Seperti benar, tapi pada ujungnya menyudutkan nilai agama. Mereka berusaha mengoreksi Tuhan bahwa Tuhan tak mengetahui jalan hidup seorang wanita dan haknya, Tuhan tak tahu kemauan kaum wanita, Tuhan tak tahu cara menjaga wanita. Mereka berteriak “bebaskanlah” untuk beralasan tidak menutup aurat, mereka berteriak “bebaskanlah” untuk keluar rumah semau mereka, mereka berteriak “bebaskanlah” untuk hidup semau mereka. Padahal dengan kebebasan yang mereka dapat, mereka justru dilecehkan.

Kau ingin dihargai tapi kau jual diri.

Kau ingin setara dengan laki-laki hanya pada masalah duduk di jabatan, untuk urusan kerja keras kau menolak.

Kau ingin punya martabat, tapi kau sendiri yang turun berteriak di jalanan.

Ketahuilah bahwa Allah sudah jelas dan gamblang menjaga wanita. Allah menciptakan laki- laki dan wanita untuk dibedakan karena masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sehingga disatukan untuk saling menyempurnakan. Allah menjaga hak wanita dengan dilarangnya wanita melewati batas-Nya, dengan diam di rumah mengurusi keluarga dan anak demi masa depan yang cemerlang. Kau lihat betapa banyak anak terbengkalai tak

terurus dikarenakan sosok ibu yang hilang! Allah menjaga wanita dengan menyuruhnya untuk berhijab supaya tak menimbulkan fitnah di hati yang kotor. Kau merasa bahwa dirimu mampu untuk setara padahal Allah tahu bahwa kau tak mampu.

Allah membebaskan wanita berkarir tapi tak seperti yang kau pikir. Allah tak melarang wanita untuk pergi ke masjid, tapi kau lebih memilih pergi ke diskotik atau tongkrongan untuk kebebasan. Allah tak melarang wanita untuk belajar, tapi kau fokus merusak dirimu. Allah tak melarang wanita menikah, tapi kau menjual dirimu dengan pacaran. Allah tak melarangmu bekerja, Allah memberikanmu pekerjaan terbaik, yaitu ibu-rumah-tangga yang menjadi guru sekaligus sekolah bagi anak-anaknya, pekerjaan yang kau akan dibayar kelak oleh cinta buah hatimu yang diperhatikan, tapi kau memilih untuk bekerja keluar menelantarkan anak di rumah.

Aku tak berkata by case, semua tergantung kondisi. Akan tetapi, kebebasan apa yang diserukan feminisme? Kebebasan tanpa kekerasan? Kau yang menjatuhkan dirimu dengan pemikiran yang mengoreksi Tuhan bahwa kau lebih tahu soal wanita, atau bahwa tokoh pakarmu lebih benar perkataanya dibandingkan perkataan Tuhan, dan buku-bukunya lebih baik dibandingkan Al-Quran.

Kau mencari hak? Hak ada di dalam haq (kebenaran), saat kau mengikuti langkah agama, maka kau telah memuliakan dirimu sebagai seorang wanita. Hijab adalah untuk menjaga, bukan perhiasan ataupun pengekang. Diam di rumah adalah bentuk penjagaan wanita agar tak menghadapi kejamnya dunia luar. Allah sayang hamba-Nya dan bentuk kasih sayang- Nya adalah aturan-aturan bermaslahat.

Kaum LGBT berkata bahwa mereka semestinya mendapatkan hak sebagai manusia yang sama, mereka menjadi seperti itu bukanlah pilihan tapi sudah sejak awal penciptaannya, bukanlah sebuah kesalahan bila mereka mengikuti cinta, karena cinta adalah kata hati.

Apa yang mereka harapkan? Hak? Ditindas teriak “hak” diberi panggung teriak “ikutilah”. Para orang sakit yang tidak suka sakit sendiri memang kurang ajar! Mereka sudah mulai gila, mereka berusaha mengoreksi Tuhan. Mereka pikir bahwa Tuhan salah menciptakan dirinya yang seharusnya wanita tapi terkurung di tubuh laki-laki, mereka pikir Tuhan sebenarnya mencintai mereka karena Tuhan maha penyayang, mereka pikir Tuhanlah yang menakdirkan ini, mereka pikir Tuhan telah salah.

Allahu Akbar! Allah tak salah menciptakanmu, yang salah adalah lingkunganmu dan perasaanmu yang tumbuh dari nafsu yang kau ikuti, kau merasa bahwa kau salah gender adalah sebatas perasaan dari bisikan setan, kau labeli kesucian cinta dengan kotoran hawa nafsu. Jika kau mengikuti dirimu, mengapa kau memaksa orang lain untuk menjadi sepertimu? Kau ingin hak manusia, tapi kau melebihi batasan kehewanan, apakah masih pantas disebut manusia?

Jika kau merasa bahwa LGBT itu adalah penyakit dan harus diobati, maka bersyukurlah! Tapi jika kau merasa bahwa LGBT adalah fitrah, maka celakalah kau!

Allah tak pernah salah dalam menciptakan. Allah menciptakan laki-laki dan  agar saling melengkapi, mencintai, dan meneruskan keturunan.

Sungguh laknat makhluk yang mengatasnamakan Allah sebagai pembenaran atas perbuatan buruk mereka.

Aku bosan dengan para pendukung dan pembela gerakan-gerakan penyeru hak, tapi mereka lupa hak yang sudah ditetapkan oleh Allah. Aku bosan menyebutkan jenis-jenis mereka lebih banyak lagi. Sedikit pun sudah menggambarkan keseluruhan gerakan seperti mereka.

Dari keanehan ini, aku yakin bahwa semua gerakan itu adalah tunggangan orang berkepentingan, dan orang-orang malang itu menjadi gila dan bodoh tanpa disadari, mereka adalah domba-domba yang digembala seringala. Dan dari keanehan ini, aku yakin bahwa Barat bukanlah lagi negeri yang perlu diagungkan, tak perlu dijadikan kiblat lagi. Barat semakin kesini semakin fokus pada propaganda-propaganda dari gerakan berbendera warna-warni itu, dari gerakan si paling filantropis terhadap hewan, atau gerakan konyol lainnya. Barat fokus pada hak orang bodoh, tapi lupa pada hak orang tertindas oleh senjata.

Masihkah kau memuji barat setelah negerimu dahulu dijajah dan sekarang mereka sewenang-wenang mencuci otakmu? Masihkah kau memuji Barat yang sudah mencemari budaya asli negerimu? Apakah kau menikmati penjajahan?

Dasar manusia, punya akal bukannya digunakan untuk mengenal Tuhan tapi malah untuk mengoreksi Tuhan. Memang benar, manusia itu semakin merasa hebat, semakin ingin menjadi tuhan pada akhirnya, dari Homo Sapiens menjadi Homo deus.

Pada akhirnya, tunduk pada ajaran murni Islam lebih masuk akal dibandingkan tunduk pada akal yang terkontaminasi oleh pikiran-pikiran yang berusaha mengoreksi Tuhan. Islam adalah agama yang logis dibandingkan pemikiran logis yang tak logis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemilu (dari mata orang sok tahu)

Mimpi Untuk Cianjur

Penghargaan Yang Bukan Penghargaan (Mencari Hakikat Prestasi & Apresiasi)