Mengoreksi Tuhan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Tuhan menganugerahkan akal pada manusia supaya berpikir dan lebih spesial dibandingkan hewan. Namun apalah daya manusia suka melewati batas, melihat larangan sebagai
pembolehan. Semakin menggunakan akal, semakin mencari alasan untuk merasa dirinya paling berhak berpikir dan dunia harus mengikuti pemikirannya. Akal yang difungsikan untuk waras malahan memabukkan bagi yang overdosis.
Bermunculan pemikir-pemikir yang mendorong manusia
mengikuti buah pikir yang berusaha
mengoreksi Tuhan seakan Tuhan
tak sempurna mencipta.
Veganisme berkata bahwa manusia sepantasnya tidak memakan daging karena itu melanggar hak asasi hewan. Hewan sepantasnya disayangi, dihormati, dibiarkan hidup.
Sekilas ada benarnya
kata-kata itu, ditambah
bila kita melirik bagaimana hewan domestik diberlakukan bagai bukan makhluk
hidup. Awal yang baik, tapi berujung pada menyudutkan nilai agama. Islam mengajarkan kita untuk menyembelih dengan cara terbaik
agar tak menyakiti
hewan, baik secara batin ataupun fisik, karena
Allah mengetahui cara terbaik untuk menyembelih ciptaan-Nya dan bahwa Allah menciptakan hewan untuk dikonsumsi manusia. Hewan sembelihan disayangi justru dengan disembelih atas nama Allah. Tapi vegan malah menganggap
bahwa umat Islam tidak berkasih
sayang dengan hewan di waktu id. Seakan mereka mengoreksi
Tuhan bahwa aturannya
itu salah dan mereka lebih tahu soal berkasih sayang pada hewan.
Akal mereka digunakan untuk mengoreksi Tuhan?
Apakah Tuhan salah menghalalkan daging hewan bagi manusia?
Tubuhmu butuh asupan seimbang,
tapi kau tertipu oleh embel-embel kesehatan. Vegan adalah kelompok
yang ditunggangi kepentingan: kapitalisme (hasilkan banyak uang dengan
modal yang sedikit).
Overpopulasi adalah “sebab” industri pangan harus menciptakan makanan instan yang murah. Daging buatan adalah langkah baru untuk para veganis yang terbuat dari nabati yang bila kau pikir tak mungkin tumbuhan
bisa menjadi seperti
daging sungguhan kecuali dengan bahan kimia, itu merusak kesehatanmu. Pikirlah ulang bahwa setiap makanan berlabel sehat di supermarket adalah bukan 100% alami, tapi berekstrak kimia, maka bila kau ingin hidup sehat buatlah makananmu
sendiri, dan bila kau tak suka daging tak perlu kau melarang orang memakan daging dengan opinimu yang mengoreksi Tuhan itu.
Ingatlah bahwa Tuhan lebih tahu tentang
ciptaan-Nya, bahkan tentangmu
daripada dirimu.
Feminisme berkata bahwa wanita harus mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki, wanita harus punya martabat dan kebebasan, wanita harus dihargai.
Seperti benar, tapi pada ujungnya menyudutkan nilai agama. Mereka berusaha mengoreksi Tuhan bahwa Tuhan tak mengetahui jalan hidup seorang wanita dan haknya,
Tuhan tak tahu kemauan kaum wanita, Tuhan tak tahu cara menjaga wanita. Mereka berteriak “bebaskanlah” untuk beralasan tidak
menutup aurat, mereka berteriak “bebaskanlah” untuk keluar rumah semau mereka,
mereka berteriak “bebaskanlah” untuk hidup semau mereka. Padahal
dengan kebebasan yang mereka dapat, mereka justru dilecehkan.
Kau ingin dihargai tapi kau jual diri.
Kau ingin setara dengan laki-laki
hanya pada masalah duduk di jabatan, untuk urusan kerja
keras kau menolak.
Kau ingin punya martabat,
tapi kau sendiri
yang turun berteriak
di jalanan.
Ketahuilah bahwa Allah sudah jelas dan gamblang
menjaga wanita. Allah menciptakan laki-
laki dan wanita untuk dibedakan
karena masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sehingga
disatukan untuk saling menyempurnakan. Allah menjaga hak wanita dengan dilarangnya wanita melewati batas-Nya, dengan diam di rumah mengurusi
keluarga dan anak demi masa depan yang cemerlang. Kau lihat betapa banyak anak terbengkalai tak
terurus dikarenakan sosok ibu yang hilang!
Allah menjaga wanita dengan menyuruhnya untuk berhijab supaya tak menimbulkan fitnah di hati yang kotor. Kau merasa bahwa dirimu mampu untuk setara padahal
Allah tahu bahwa kau tak mampu.
Allah membebaskan wanita berkarir tapi tak seperti
yang kau pikir. Allah tak melarang wanita untuk pergi ke masjid, tapi kau lebih memilih pergi ke diskotik atau tongkrongan untuk kebebasan. Allah tak melarang wanita untuk belajar, tapi kau fokus merusak dirimu. Allah tak melarang wanita menikah, tapi kau menjual
dirimu dengan pacaran.
Allah tak melarangmu bekerja, Allah memberikanmu pekerjaan terbaik, yaitu ibu-rumah-tangga yang menjadi guru sekaligus sekolah bagi anak-anaknya, pekerjaan yang kau akan dibayar kelak oleh cinta buah hatimu yang diperhatikan, tapi kau memilih untuk bekerja keluar menelantarkan anak di rumah.
Aku tak berkata by case, semua
tergantung kondisi. Akan tetapi, kebebasan
apa yang diserukan feminisme? Kebebasan tanpa kekerasan? Kau yang menjatuhkan dirimu dengan pemikiran yang mengoreksi Tuhan bahwa kau lebih tahu soal wanita, atau bahwa tokoh pakarmu
lebih benar perkataanya dibandingkan perkataan Tuhan, dan buku-bukunya lebih baik dibandingkan Al-Quran.
Kau mencari hak? Hak ada di dalam haq (kebenaran), saat kau mengikuti
langkah agama, maka kau telah memuliakan dirimu sebagai seorang
wanita. Hijab adalah untuk menjaga,
bukan perhiasan ataupun pengekang. Diam di rumah adalah bentuk penjagaan wanita agar tak menghadapi kejamnya
dunia luar. Allah sayang hamba-Nya
dan bentuk kasih sayang- Nya adalah aturan-aturan bermaslahat.
Kaum LGBT berkata bahwa mereka semestinya mendapatkan hak
sebagai manusia yang sama, mereka
menjadi seperti itu bukanlah pilihan tapi sudah sejak awal penciptaannya, bukanlah
sebuah kesalahan bila mereka mengikuti
cinta, karena cinta adalah kata hati.
Apa yang mereka harapkan? Hak? Ditindas teriak “hak” diberi panggung teriak “ikutilah”. Para orang sakit yang tidak suka sakit sendiri memang kurang ajar! Mereka sudah mulai gila, mereka berusaha
mengoreksi Tuhan. Mereka pikir bahwa Tuhan salah menciptakan dirinya yang seharusnya
wanita tapi terkurung
di tubuh laki-laki, mereka pikir Tuhan sebenarnya mencintai mereka karena Tuhan maha penyayang, mereka pikir Tuhanlah
yang menakdirkan ini, mereka pikir Tuhan telah salah.
Allahu Akbar! Allah tak salah menciptakanmu, yang salah adalah lingkunganmu dan perasaanmu yang tumbuh dari nafsu yang kau ikuti, kau merasa bahwa kau salah gender adalah sebatas perasaan dari bisikan setan, kau labeli kesucian cinta dengan kotoran hawa nafsu. Jika kau mengikuti dirimu, mengapa kau memaksa orang lain untuk menjadi sepertimu? Kau ingin hak manusia, tapi kau melebihi batasan kehewanan, apakah masih pantas disebut manusia?
Jika kau merasa bahwa LGBT itu adalah penyakit dan harus diobati,
maka bersyukurlah! Tapi jika kau merasa bahwa LGBT adalah fitrah, maka celakalah kau!
Allah tak pernah salah dalam menciptakan. Allah menciptakan laki-laki
dan agar saling melengkapi, mencintai, dan meneruskan keturunan.
Sungguh laknat makhluk yang mengatasnamakan Allah sebagai pembenaran atas perbuatan buruk
mereka.
Aku bosan dengan para pendukung
dan pembela gerakan-gerakan penyeru hak, tapi mereka lupa hak yang sudah ditetapkan
oleh Allah. Aku bosan menyebutkan jenis-jenis mereka lebih banyak lagi. Sedikit
pun sudah menggambarkan keseluruhan gerakan seperti mereka.
Dari keanehan ini, aku yakin bahwa semua gerakan itu adalah tunggangan orang berkepentingan, dan orang-orang malang itu menjadi gila dan bodoh tanpa disadari, mereka adalah domba-domba yang digembala seringala. Dan dari keanehan ini, aku yakin bahwa Barat bukanlah lagi negeri yang perlu diagungkan, tak perlu dijadikan kiblat lagi. Barat semakin kesini semakin fokus pada propaganda-propaganda dari gerakan berbendera warna-warni itu, dari gerakan si paling filantropis terhadap hewan, atau gerakan konyol lainnya. Barat fokus pada hak orang bodoh, tapi lupa pada hak orang tertindas oleh senjata.
Masihkah kau memuji barat setelah negerimu dahulu dijajah dan sekarang mereka sewenang-wenang mencuci otakmu? Masihkah
kau memuji Barat yang sudah mencemari budaya
asli negerimu? Apakah kau menikmati
penjajahan?
Dasar manusia, punya akal bukannya digunakan untuk mengenal Tuhan tapi malah untuk mengoreksi Tuhan. Memang benar, manusia itu semakin merasa hebat, semakin
ingin menjadi tuhan pada akhirnya,
dari Homo Sapiens menjadi Homo deus.
Pada akhirnya, tunduk pada ajaran murni Islam lebih masuk akal dibandingkan tunduk pada akal yang terkontaminasi oleh pikiran-pikiran yang berusaha mengoreksi
Tuhan. Islam adalah agama yang logis dibandingkan pemikiran logis yang tak logis.
Komentar
Posting Komentar