Mencermati Arti Mukjizat Al-Quran dari Segi Bahasa

Pernah penulis mengikuti daurah bersama Syaikh Adil Bin Ahmad Al-Bahry hafidzahullah sebagai pelatihan untuk calon khidmah. Syaikh mengupas tentang syair karya Al-Ilbirie rahimahullah, seorang ulama kelahiran Andalusia, berjudul At-Taiyyah. Mulai sejak itulah penulis berpikiran untuk menyebarkan apa yang dia telah pahami dari penjelasan Syaikh itu karena dirasa ini adalah ilmu yang bermanfaat yang orang lain harus tahu tentang itu. Tapi, belum muncul semangat untuk menorehkannya dalam bentuk tulisan. Setelah sekian lama, saat hobi menulis itu muncul, barulah keinginan menyebarkan tulisan itu kembali hadir, tapi telah lupa dengan apa yang disampaikan Syaikh. Akhirnya, aku pun mencari penjelasan lain yang dapat membantu penulis dalam menjelaskan syair ini karena bahasa Arab membutuhkan ahli dalam menjelaskannya. Dapatlah sebuah naskah yang ditulis dari hasil kajian Syaikh Abu Yusuf Mushtafa Mubram hafizdahullah, seorang ulama dari Yaman, mengenai syair ini yang didapatkan dari internet.
"Ilmu itu bak air, saat terdiam di kubangan, tak mengalir, maka air itu akan rusak, tercemar, sumber penyakit, dan hilanglah manfaatnya. Namun saat air itu disalurkan, maka air itu akan sehat, bersih, dan manfaatnya terasa hingga nun jauh."
Buku ini memanglah bukan buku yang sempurna untuk menjelaskan sebuah karya ulama, tapi meskipun demikian tetap tak mengurangi manfaat yang ada di dalamnya, dan kesalahan haruslah dimaklumi. Buku ini adalah jilid pertama dari buku dwilogi “Ta” ini. Sedangkan jilid kedua akan hadir tak lama lagi, masih dalam proses pengembangan, yang-Insya Allah-akan dicetak di akhir bulan Juni.
Ta adalah judul yang diambil dari At-Taiyyah. Buku ini diterbitkan oleh Zahira Publishing dan memiliki tebal 222 halaman.
Komentar
Posting Komentar